Minggu, 06 Desember 2009

Sejarah Alkitab Indonesia




Home | Sejarah | Artikel | Bagan Data | Bibliografi







Kategori Artikel




Bagian-bagian dari buku :
Ragi Carita 1




Sejarah Alkitab di Indonesia (32)

Home > Artikel > Agama Kristen Orang-orang Barat

Agama Kristen Orang-orang Barat

Bibliografi | >>

Artikel ini diambil dari :
End, Dr. Th. van den. 2001. Ragi Carita 1. PT BPK Gunung Mulia, Jakarta. Halaman 22 - 27.

Dalam pasal ini kita berbicara mengenai bangsa-bangsa Barat yang datang ke Indonesia pada abad ke-16 dan ke-17, yaitu orang-orang Portugis dan orang-orang Belanda. Selain daripada mereka itu, di Indonesia Utara untuk sementara waktu terasa juga pengaruh orang-orang Spanyol yang menetap di Filipina.

Agama Katolik ± tahun 1500

Orang-orang Portugis dan Spanyol menganut agama Kristen Katolik. Di sini, kita tidak perlu memberi keterangan terperinci mengenai agama itu. Cukup kalau disebut beberapa cirinya yang menentukan bentuk misi di Indonesia.

Bersifat hirarkis, menuntut keseragaman

Agama Katolik dalam Abad Pertengahan bersifat hirarkis. Kaum awam kurang mempunyai suara dalam gereja; mereka berada di bawah imam, dan para imam pula membawahi uskup serta paus. Tetapi susunan hirarkis berarti juga bahwa gereja mempunyai organisasi yang rapih, sehingga sanggup menyelenggarakan usaha misi yang sangat luas. Berhubung dengan susunan hirarkis itu, gereja mengusahakan keseragaman yang sebesar mungkin, antara lain dalam hal ibadah. Bahasa ibadah pun harus sama di mana-mana (yaitu bahasa Latin).

Tekanan atas sakramen, iman, tidak diadakan terjemahan Alkitab

Selanjutnya dalam gereja zaman itu, pelayanan sakramen dianggap lebih penting daripada pelayanan Firman. Sakramen khususnya baptisan, perlu mutlak demi keselamatan. Pada anggota gereja biasa, tekanan atas sakramen ini bisa membawa kepada keyakinan bahwa unsur-unsur sakramen (air, roti, anggur) merupakan benda-benda sakti (bnd § 1). Pentingnya sakramen membawa juga kepada anggapan yang tertentu tentang apa itu iman. Beriman tidak pertama-tama berarti memahami Firman Tuhan, tetapi terutama takluk pada kekuasaan gereja. Agar orang bisa menerima sakramen-sakramen, cukuplah kalau mereka mengenal rumusan-rumusan pokok agama Kristen dan mengakui bahwa gereja memiliki ajaran yang benar. Katekisasi dan pembinaan jemaat agak diabaikan. Secara khusus orang-orang awam tidak didorong untuk membaca dan memahami isi Alkitab; dari sebab itu terjemahan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa daerah di Eropa tidak diusahakan dengan rajin. Perjanjian Baru untuk pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Portugis menjelang akhir abad ke-18.

Negara harus melayani gereja

Perlu diperhatikan juga hubungan antara gereja dan negara. Masyarakat Eropa dalam Abad Pertengahan masih mengakui kesatuan azasi seluruh kehidupan. Tidak ada bidang yang tidak diatur oleh agama. Dalam hal ini corak berpikir yang terdapat dalam agama suku masih hidup terus di Eropa (sampai zaman Pencerahan). Tetapi, berlainan dengan agama suku, agama diatur oleh suatu lembaga khusus, yaitu gereja. Dengan demikian, gereja menguasai seluruh kehidupan masyarakat. Negara pun dianggap berada di bawah gereja. Tugas negara ialah melayani gereja, melindungi iman Kristen dari serangan musuh-musuhnya dan mendukung penyiarannya ke luar.

Ordo-ordo sebagai cadangan misionaris

Akhirnya masih mau disebut ordo-ordo kebiaraan. Dalam gereja Abad Pertengahan, pertarakan dipandang sebagai bentuk kehidupan Kristen yang paling tinggi. Orang-orang yang menuntut kehidupan yang demikian berkumpul membentuk ordo-ordo, misalnya ordo Fransiskan, ordo Dominikan, di kemudian hari juga Serikat Yesus. Mereka itu tidak terikat oleh harta-benda atau keluarga dan sering mereka adalah orang-orang Kristen yang bersemangat. Oleh karena itu anggota-anggota ordo cocok sekali untuk di pakai sebagai tenaga misionaris. Dari ordo-ordo itu berasal hampir semua misionaris di Indonesia.

Ideologi orang-orang Barat, imperialisme

Itulah agama orang-orang Barat yang pertama datang ke Indonesia, yaitu orang-orang Portugis dan Spanyol. Akan tetapi mengetahui agama mereka belum cukup. Kalau kita mau memahami tindakan mereka, kita harus mengenal juga pandangan-dunia mereka, ideologi mereka. Agama Kristen Abad Pertengahan hanya mengenal dua jenis agama yang lain, yaitu agama suku (yang di Eropa) dan agama Islam. Agama Islam sedikit-banyak dihormati: theologia Katolik mengakui bahwa orang-orang Islam menyembah Allah yang sama seperti orang-orang Kristen. Akan tetapi penilaian terhadap agama suku sama sekali bersifat negatip. Dalam agama suku, demikian orang-orang Kristen zaman itu, yang disembah ialah iblis. Pun kurang sekali minat atau pengertian bagi kebudayaan-kebudayaan lain. Satu-satunya kebudayaan yang sesuai dengan agama Kristen ialah kebudayaan orang-orang Kristen, berarti kebudayaan Eropa Barat. Kalau orang dari luar mau menerima iman Kristen maka serentak dengan itu ia harus menerima kebudayaan Eropa khususnya kebudayaan bangsa yang membawa Injil kepadanya.

Ideologi bangsa Spanyol dan Portugis, Islam musuh utama

Ideologi ini kuat sekali di tengah bangsa-bangsa Portugal dan Spanyol. Orang-orang Spanyol dan Portugis telah dijajah berabad-abad lamanya oleh orang-orang Islam, dan mereka baru memperoleh kemerdekaan setelah perang yang panjang. Pengalaman sejarah itu membuat mereka yakin bahwa mereka adalah bangsa yang paling setia kepada agama Kristen Katolik. Mereka merasa superior, bukan berdasarkan ras melainkan berdasarkan agama mereka. Dan mereka merasa terpanggil untuk mempertahankan agama Kristen terhadap musuh-musuhnya, dan menyiarkan iman ke mana-mana. Untuk itu, perang merupakan alat yang wajar. Menurut pandangan mereka, musuh utama ialah Islam, tetapi orang-orang kafir perlu dihadapi pula. Dalam pada itu, tidak ada bagi mereka perbedaan azasi antara penyiaran iman dan perluasan wilayah pengaruh Spanyol/Portugis. Mengkristenkan sama dengan men-spanyolkan atau mem-portugiskan. Dalam ideologi ini, gereja tidak berada di atas negara, tetapi keduanya merupakan kesatuan yang tak terpisahkan - tak ubahnya seperti dalam corak berpikir agama suku.

P.I. dan imperialisme Barat tidak selalu terjalin

Namun demikian, kita tidak boleh berpendapat seakan-akan dalam abad ke-16 di mana-mana serta terus-menerus gereja dan negara bergandengan tangan. Dalam praktek sehari-hari, kepentingan negara tidak tertindih tepat dengan kepentingan gereja. Dan tentu saja selalu ada pejabat-pejabat yang lebih memperhatikan kepentingan negara. Di daerah-daerah jajahan selalu juga ada banyak oknum-oknum, pedagang-pedagang atau lain, yang bersikap acuh-tak-acuh terhadap iman Kristen dan yang dengan perbuatan mereka menghalangi penyiarannya. Dari pihak gereja, ideologi imperialisme didobrak oleh Kontra-Reformasi (± 1540) yang menegaskan kembali bahwa gereja berada di atas negara dan bahwa misionaris mempunyai tugas dan tujuan lain daripada penjajah (bnd § 6, 7).

Orang-orang Belanda Protestan Calvinis

Satu abad setelah orang-orang Portugis, orang-orang Belanda datang ke Indonesia. Mereka adalah orang-orang Kristen juga, tetapi dengan cara percaya yang lain, karena mereka telah menjadi pengikut Reformasi, khususnya Reformasi Calvin. Orang-orang Protestan itu mempunyai organisasi gereja, ibadah dan ajaran yang jauh berbeda dari yang terdapat dalam Gereja Katolik-Roma. Tidak ada lagi hirarki dalam gereja. Alkitab harus disebarkan seluas mungkin dalam bahasa yang bisa dimengerti orang, dan penafsirannya dalam khotbah merupakan salah satu bagian ibadah yang terpenting. Ibadah tak usah seragam di mana-mana. Negara tidak berada di bawah gereja, tidak juga di atasnya, tetapi di sampingnya, dan keduanya harus bekerja sama demi kemajuan kerajaan Allah.

Cara-cara lama yang hidup terus

Namun demikian, dalam kehidupan bangsa-bangsa Protestan cara-cara lama masih berpengaruh. Kecenderungan untuk berpikir menurut kerangka hirarkis tidak begitu mudah hilang dari gereja. Lagi pula orang-orang Belanda pun berpendapat bahwa gereja mereka mempunyai bentuk yang paling baik, sehingga lebih aman kalau diikuti saja oleh orang-orang lain. Sikap-sikap ini akan paling menonjol di daerah-daerah jajahan.

Dua halangan untuk P.I.

Dalam dua hal perbedaan dengan Gereja Katolik mula-mula menghalangi usaha pekabaran Injil oleh kaum Protestan. Pertama-tama, Reformasi telah menghapuskan ordo-ordo kebiasaan. Akibatnya, tidak ada dalam Gereja Protestan suatu cadangan tetap orang-orang yang tidak terikat dan yang rela pergi ke mana-mana. Selanjutnya, kedudukan gereja terhadap negara telah menjadi lebih lemah. Theologia tidak memandang lagi negara sebagai pelayan gereja, dan Gereja Protestan tidak mempunyai organisasi internasional yang lebih luas daripada wilayah satu negara saja. Sebaliknya, negara-negara Protestan berusaha untuk menguasai gereja di daerahnya masing-masing. Setidak-tidaknya bagi negara-negara itu kepentingan sendiri mendahului kepentingan gereja dan agama. Sikap ini juga paling menonjol di daerah-daerah jajahan.

Ideologi orang-orang Belanda, Katolik musuh utama

Terhadap agama dan kebudayaan lain, orang-orang Belanda Protestan tidak mempunyai pandangan yang lebih positif daripada orang-orang Barat lainnya pada zaman itu. Khususnya agama suku bagi mereka adalah takhyul belaka, atau malahan penyembah iblis. Namun demikian, mereka tidak mempunyai ideologi seperti Portugal dan Spanyol, yaitu rasa superioritas yang didukung oleh agama. Ajaran Calvinis mewajibkan negara untuk membantu gereja dalam mempertahankan iman yang murni dan dalam mengabarkan injil. Dan secara resmi negara Belanda bersedia melaksanakan tugas itu. Akan tetapi orang-orang Belanda adalah pedagang, dengan mental pedagang. Fanatisme agamani dapat merusakkan kemakmuran dan oleh karena itu mereka bersikap toleran. Pekabaran Injil pun boleh, asal tidak merugikan perdagangan. Selain dari pada itu, orang-orang Belanda mempunyai sejarah yang lain daripada bangsa-bangsa Eropa Selatan. Mereka belum pernah berurusan langsung dengan Islam. Tetapi mereka harus mengadakan perang kemerdekaan melawan Spanyol yang Katolik. Maka dari itu yang mereka pandang sebagai musuh utama bukan agama Islam, melainkan Gereja Katolik. Hal ini akan mempengaruhi politik mereka di Indonesia.

Ringkasan

Kita menyimpulkan. Orang-orang Barat yang datang ke Indonesia adalah orang-orang Kristen. Tetapi pola berpikir (ideologi) mereka mengandung unsur-unsur yang mengingatkan kita kepada agama-agama suku. Unsur-unsur ini mempengaruhi bentuk Injil yang dibawa ke Indonesia, dan dengan demikian ikut menentukan bentuk kekristenan di Indonesia. Secara khusus, kita melihat bahwa semangat mengabarkan Injil sering -- tetapi tidak selalu -- jalin-menjalin dengan keinginan memperluas wilayah pengaruh bangsa sendiri.




Pria Suntik Istri dengan HIV

Senin, 7 Desember 2009 - 12:11 wib
text TEXT SIZE :
Share
Nurfajri Budi Nugroho - Okezone
(Corbis)

AUCKLAND - Seorang pria dengan HIV positif ini mengaku menyuntikkan darahnya ke istri yang tengah tertidur, dan menginfeksinya dengan virus yang dapat menyebabkan AIDS itu.

Diyakini pria itu ingin memberikan penyakit kepada istrinya, sehingga sang istri mau berhubungan seks dengannya lagi. Demikian dikutip dari surat kabar Selandia Baru, Sunday Star-Times, Senin (7/12/2009).

Dokumen pengadilan merinci bagaimana pria berusia 35 tahun itu dua kali menusuk istrinya yang berusia 33 tahun dengan jarum jahit yang telah dicampur darah.

Pria itu mengetahui dirinya mengidap HIV saat melakukan cek kesehatan, namun istri dan anak-anaknya tidak. Si istri mengaku ingin tetap menjaga hubungan demi anak-anak. Namun dia menolak berhubungan badan dengan suaminya karena takut tertular HIV.

Dalam dokumen itu, sang istri menjelaskan pada Mei 2008 dirinya menemukan sebuah luka seperti tersengat pada paha kiri, dan dua hari kemudian dia terbangun dan merasakan hal yang sama di kakinya.

"Saya terbangun, dan saya mengibaskan selimut. Saya melihat suami dan dalam keadaan terbangun."

Si istri bertanya apakah suaminya telah menusuk dirinya, namun dijawab "tidak". Namun si istri kemudian menemukan bukti tetesan darah di selimut, yang coba disembunyikan suaminya.

Saat melakukan cek rutin empat bulan kemudian, dokter menemukan perempuan itu juga terkena HIV. "Yang dia (suami) katakan hanya maaf," ujar si istri.

"Saya menusukkan jarum karena saya ingin kamu juga sama seperti saya, dapat hidup dengan saya, dan tidak akan meninggalkan saya," ujar si istri menirukan suaminya.

Suami jahat itu terancam hukuman 14 tahun penjara dan akan diadili di Pengadilan Tinggi Auckland tahun depan.(jri)

WEEK OF PRAYER

UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

Sun, 09/27/2009 - 06:33

Minggu sembahyang dengan judul "Live Your Best - God Cares akan dimulai pada hari minggu sore 27 September 2009. Minggu sembahyang ini akan dipimpin oleh Pst. Leonardo R. Asoy, Direktur SS dan PP Divisi SSD. 3 sesi pertama akan dibawakan oleh Pdt. Gerry Takaria, Pdt. Stimson Hutagalung dan Pdt. Reymand Huabarat.

Mari kita doakan semoga mahasiswa yang berlibur tidak terhalang untuk pulang kampus pada hari minggu ini, demikian pula pembicara utama Pdt. Leonardo R. Asoy yang akan berbicara mulai hari Selasa pagi, 29 Sept. 2009.

Ilmu Teknologi Pendidikan


Seminar Teknologi InformatikaKami di Pendidikan.Network memang sangat mendukung perkembangan teknologi di bidang pendidikan tetapi kami juga wajib untuk monitor perkembangan teknologi dan cara melaksanakan dari sisi keuntungan dan kemajuan mutu pendidikan secara rialistik dan holistik. Apakah retorika mengenai peran dan pentingnya teknologi pendidikan dalam kegiatan belajar / mengajar sesuai dengan kenyataan dan keadaan di Indonesia?

Kalau membaca berita mengenai isu-isu di surat kabar:

Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta, 30.000 Desa Belum Teraliri Listrik, dan 55 juta orang tidak memiliki "akses" terhadap sumber air yang aman (Tiap Hari 5.000 Balita Mati karena Diare) dan Korupsi Terjadi di Semua Level Penyelenggara Pendidikan, dan UN Tidak Ciptakan Proses Belajar Kreatif, dan kita perlu Setop Kurikulum Merugikan Siswa, juga 70% Lulusan SMA Tanpa Keterampilan Cari Kerja, dan Kemampuan Guru Harus Ditingkatkan, dan Ribuan Anak Cacat Usia Sekolah Belum Terlayani, dan Pendidikan Berkualitas Hanya untuk Orang Berduit, dan .........

Jelas, kalau kita ingin membuat program untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia kita harus memastikan bahwa strategi-strategi yang direncanakan menghadapi segala macam hal, dan yang di utamakan adalah kebutuhan dasar untuk mengajar dan situasi yang nyaman dan aman di semua sekolah (termasuk listrik/air).

Dengan rasio: "Sekarang Satu Komputer Untuk 2.000 Siswa" dan "dari jumlah total yang mencapai 200.000 sekolah, sekitar 182.500 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA se-Indonesia belum terakses internet", jelas TIK bukan solusinya sekarang, kan?

Komputer-komputer yang ada di sekolah-sekolah umum belum cukup untuk belajar ilmu Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), apa lagi menggunakan TIK untuk belajar.

DIMENSI DOA



The Story - Motivasi
Posted by Fenchu
Saturday, 28 November 2009
ThinkTuhan begitu dekat dengan kita sampai-sampai Ia diibaratkan hanya sejauh doa. Doa itu timbulnya dari hati, bukan dari perkataan yang keluar dari mulut kita. Tuhan itu sangat dekat dengan kita, bahkan ada di hati kita.

Apa saja dimensi doa itu? Mari kita kupas satu per satu:
1. Dimensi yang pertama dari doa: Tuhan mendengarkan doa kita (Mazmur 65:3). Kalau kita mau datang pada-Nya dan membawa apapun persoalan kita kepada-Nya, Ia mendengarkan kita.

2. Dimensi yang kedua dari doa: Tuhan mengabulkan doa kita (1 Yohanes 5:14a). Tuhan selalu mengabulkan doa kita, namun dengan cara-Nya. Ia tahu yang terbaik bagi kita.

Jadi kalau kita tidak memperoleh yang kita minta atau masih perlu menunggu untuk mendapatkan yang kita minta, itu artinya ada rencana Tuhan untuk memberikan yang lebih baik bahkan yang terbaik, lebih dari yang kita doakan dan lebih dari yang kita minta. Puji Tuhan!

3. Dimensi yang ketiga dari doa: tidak egois (1 Timotius 2:1). Doa-doa kita hendaklah tidak menjadi sempit dan egois.

4. Dimensi yang keempat dari doa: jujur (Amsal 15:8). Tuhan itu mengasihi kita apa adanya. Bukan hanya pada kondisi baik kita diterima-Nya, tapi dalam kondisi terburuk pun, Dia tetap mengasihi kita, bahkan lebih-lebih lagi mengasihi kita.

Raja Daud merupakan seorang raja terbesar yang pernah memimpin Bangsa Israel. Dalam perjalanan hidupnya bersama dengan Tuhan, Daud bersuka cita, bersorak, bergembira, dan bersyukur dalam doanya kepada Tuhan. Namun Daud juga sering meratap, mengeluh, menangis dalam doanya kepada Tuhan. Jadi, Anda lihat, Tuhan tidak keberatan dengan segala bentuk doa Anda, sepanjang itu jujur: keluar dari hati Anda yang terdalam.

Sabtu, 05 Desember 2009

Algoritma Deret Genap dan Ganjil


22 Jun 2009 @ 9:38

Bismillahi Alhamdulillahirobbil ‘alamiin.

Kali ini penulis akan berbagi tutorial yang berkaitan dengan logika pemrograman.

Sebagai langkah awal, mari kita ingat lagi bagaimana cara menentukan bahwa sebuah bilangan itu termasuk bilangan ganjil atau genap.

Beberapa bilangan ganjil mulai dari 1 – 10, yaitu: 1 3 5 7 9

Sedangkan, beberapa bilangan genap mulai dari 1 – 10, yaitu: 2 4 6 8 10

Dalam bidang matematika, setiap bilangan yang habis dibagi 2 atau tidak bersisa atau menghasilkan angka 0, maka termasuk bilangan genap. Sebaliknya, apabila bilangan tersebut bila dibagi 2 ternyata bersisa 1, berarti ganjil.

Dalam penyimbolan, sisa habis bagi ini sering menggunakan istilah mod atau simbol %.

Dan untuk hasil bagi positif (division), dapat digunakan istilah div atau simbol / atau \ jika menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.

Contoh:

4 div 2 = 2

4 mod 2 = 0 –> genap

5 div 2 = 2

5 mod 2 = 1 –> ganjil

Sekarang kita gunakan ilustrasi.

A div B = C

A mod B = D

Artinya, bilangan C dikali B kemudian ditambah D sama dengan A. Matematisnya, (C x B) + D = A

Sekarang kita gunakan logika pemrograman, atau ada yang sering menyebutnya dengan algoritma pemrograman.

Yang perlu diperhatikan bahwa, penentuan bahwa suatu bilangan itu ganjil atau genap cukup dengan memanfaatkan utilitas sisa hasil bagi atau mod saja, tanpa melibatkan div.

Berikut ini adalah contoh pseudocode dalam bahasa Indonesia.

JIKA A mod 2 = 0 MAKA
     A adalah bilangan genap
SEBALIKNYA
     A adalah bilangan ganjil

Sintaks SEBALIKNYA menandakan bahwa A mod 2 ≠ 0.

Sekarang mari kita gunakan algoritma yang sering dipakai di universitas (bidang komputer/pemrograman).

ALGORITMA GENAP_GANJIL
KAMUS
   A : integer
ALGORITMA
   input ( A )
   if ( A mod 2 = 0 ) then
      output ( "Bilangan Genap" )
   else
      output ("Bilangan Ganjil")
Berikutnya, penulis akan memodifikasi algoritma tersebut di atas.

Yaitu, menentukan bilangan genap atau ganjil dari sederet bilangan secara urut, sekaligus penulis juga mengetahui berapa banyaknya bilangan yang dimunculkan, berapa total (jumlah) dan rata-rata dari bilangan-bilangan tersebut.

AGAMA KRISTEN BUKAN AJARAN YESUS




Umat Kristen selalu mengklaim bahwa "Kristen" adalah ajaran Yesus. Klaim ini sesungguhnya tidak memiliki dasar sama sekali selain hanya angan-angan dan omong-kosong belaka.

Pokok-pokok pikiran di bawah ini, tanpa bisa dibantah oleh siapapun, membuktikan bahwa "Kristen" sama sekali bukan ajaran Yesus!

1. Yesus tidak pernah mengajarkan atau memberi nama "Kristen" pada misi dan tugas yang diembannya.



JAWAB:


Kristen memang hanyalah sebuah sebutan :


* Kisah Para Rasul 11:26
"Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen."

KJV : And when he had found him, he brought him unto Antioch. And it came to pass, that a whole year they assembled themselves with the church, and taught much people. And the disciples were called Christians first in Antioch.
TR : και ευρων αυτον ηγαγεν αυτον εις αντιοχειαν εγενετο δε αυτους ενιαυτον ολον συναχθηναι εν τη εκκλησια και διδαξαι οχλον ικανον χρηματισαι τε πρωτον εν αντιοχεια τους μαθητας χριστιανους
Interlinear : kai {dan} eurôn {setelah menemui} auton {dia} êgagen {membawa} auton {dia} eis {ke} antiocheian {Antiokhia} egeneto {(itu) terjadi} de {lalu} autous {pada mereka} eniauton {satu tahun} olon {genap} sunachthênai {mereka berkumpul} en {dengan} ekklêsia {jemaat} kai {dan} didaxai {mengajar} ochlon {massa} ikanon {banyak} chrêmatisai {memakai nama/ dipanggil} te {dan} prôton {untuk pertama kali} en {di} antiocheia {Antipkhia} tous {itu} mathêtas {murid-murid} christianous {orang-orang Kristen}


Di Antiokhia; pengikut kristus disebut Kristen (pertama kali)
Arti Kristen sebenarnya (harfiah) adalah Kristus Kecil. Kemudian nama ini menjadi nama yang legitimate untuk menyebut kelompok orang yang percaya Kristus.

Kumpulan umat percaya/murid-murid Tuhan Yesus yang disebut Kristen ini beribadah dengan mementingkan aspek-aspek rohani seperti yang diajarkan dan ditekankan Yesus dalam pelayananNya yang tertulis pada Alkitab Perjanjian Baru.

Artikel terkait :
KRISTEN, asal kata, di http://www.sarapanpagi.org/kristen-vt325.html

Sejarah Universitas Advent Indonesia

Asrama Putri UNAI

Universitas Advent Indonesia (UNAI) berasal dari suatu sekolah pendidikan yang didirikan di Cimindi pada tahun 1929 bernama Opleiding School der Advent Zending, suatu sekolah untuk pendidikan penginjil-penginjil Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Dalam perkembangannya, lokasi sekolah tersebut dipindahkan ke Gadobangkong, Cimahi, pada tahun 1938. Namun dampak Perang Dunia Kedua yang terasa sampai ke Indonesia memaksa sekolah ditutup pada tahun 1942.

Setelah Perang Kedua Dunia Kedua berakhir, sekolah tersebut dibuka kembali pada tahun 1948 dengan nama baru, Indonesia Union Seminary (disingkat IUS). Program pendidikannya ditambah dengan program pendidikan guru. Satu tahun kemudian, yaitu pada tanggal 19 Agustus 1949, program pendidikannya ditingkatkan menjadi Program Pendidikan Tinggi atau Junior College, yaitu program pendidikan dua tahun di atas SLTA. Kemudian pada tahun 1962 program dua tahun (Junior College) ditingkatkan menjadi program Sarjana Muda (BA) tiga tahun yang meliputi jurusan-jurusan

Kependetaan, Keguruan dan Administrasi Bisnis (Business Administration). Nama perguruan tinggi ini pun diganti menjadi Perguruan Tinggi Advent (disingkat PTA). Pada tahun 1963 program Sarjana Muda (BA) empat tahun mulai dijalankan. Dengan demikian program pendidikan Sarjana Muda ini setara dengan program pendidikan Sarjana Muda Luar Negeri.

Dengan semakin berkembangnya program studi pada jurusan Keguruan & Ilmu Pendidikan, maka pada tahun 1971 namanya diubah lagi menjadi Institut Theologia & Keguruan Advent (disingkat ITKA). Perubahan nama yang terbaru terjadi pada tahun 1982, yaitu dengan keluarnya SK. Menteri Pendidikan & Kebudayaan No. 0338/0/1982 tertanggal 2 Nopember 1982 yang mengesahkan pergantian peningkatan nama Institut Theologia & Keguruan Advent (ITKA) menjadi Universitas Advent Indonesia (disingkat UNAI).

Universitas Advent Indonesia memiliki enam fakultas, yaitu: Fakultas Filsafat, Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Keperawatan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Teknologi Informasi. Selain itu sekarang telah dibuka 2 program Pasca Sarjana.

Fakultas

Universitas Advent Indonesia memiliki lima fakultas dengan jenjang S-1 dan juga Program Pasca Sarjana, yaitu:

  1. Fakultas Filsafat
    1. Jurusan Theologia
  2. Fakultas Ilmu Pendidikan
    1. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
    2. Jurusan Pendidikan Matematika
    3. Jurusan Pendidikan Sejarah
  3. Fakultas Ekonomi
    1. Jurusan Akuntansi
    2. Jurusan Manajemen
    3. Jurusan Manajemen Sekretaris
  4. Fakultas Keperawatan
    1. Jurusan Ilmu Keperawatan (D3)
    2. Jurusan Ilmu Keperawatan (S1)
  5. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)
    1. Jurusan Biologi Lingkungan
    2. Jurusan Farmasi
  6. Fakultas Teknologi Informasi
    1. Jurusan Teknik Informatika
    2. Jurusan Manajemen Informatika
  7. Program Pasca Sarjana
    1. Magister Theologia
    2. Magister Manajemen

Pernyataan Presiden soal Aksi 9 Desember untuk "Counter"

Prayitno Ramelan dan bukunya, Intelijen Bertawaf: Teroris Malaysia Dalam Kupasan.
Sabtu, 5 Desember 2009 | 16:45 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.COM Wahyu Satriani Ari Wulan

JAKARTA, KOMPAS.com — Pernyataan Presiden tentang kemunculan aksi gerakan sosial saat Hari Antikorupsi Internasional pada 9 Desember 2009 dinilai sebagai tindakan untuk mencegah agar aksi tersebut tidak ditunggangi gerakan dengan motif tertentu.

Demikian disampaikan Marsekal Muda TNI (Purn) Prayitno Ramelan seusai peluncuran bukunya, Intelijen Bertawaf: Teroris Malaysia Dalam Kupasan di Essece Residence, Jakarta, Sabtu (5/12).

"Menurut saya, itu tindakan counter," kata Prayitno.

Prayitno menilai pernyataan Presiden tersebut wajar. Dia meminta agar berbagai pihak tidak menilai pernyataan Presiden ini sebagai hal yang negatif agar tidak timbul opini di tengah masyarakat.

AKHIR AGAMA PALSU SUDAH DEKAT!

BERITA UNTUK SELURUH DUNIA

  • Apa agama palsu itu?
  • Bagaimana ia akan diakhiri?
  • Apa pengaruhnya bagi Anda?

Apa agama palsu itu? Apakah Anda merasa resah dengan kejahatan yang dilakukan dalam nama agama? Apakah perang, terorisme, dan kebejatan yang dilakukan oleh orang-orang yang mengaku sebagai hamba Tuhan mengusik rasa keadilan Anda? Mengapa agama tampaknya menjadi penyebab begitu banyak masalah?

Yang harus disalahkan bukanlah semua agama, melainkan agama palsu. Seorang tokoh agama yang dihormati oleh masyarakat luas, Yesus Kristus, menunjukkan bahwa agama palsu menghasilkan perbuatan jahat, sama seperti ”pohon yang busuk menghasilkan buah yang tidak berguna”. (Matius 7:15-17) Buah apa yang dihasilkan oleh agama palsu?

1. Tentara di medan perang; 2. Kuburan; 3. Pendeta

Agama Palsu . . .

IKUT CAMPUR DALAM PERANG DAN POLITIK: ”Di Asia dan tempat-tempat lain,” kata jurnal Asiaweek, ”para pemimpin yang haus kekuasaan secara tercela memanipulasi rasa keagamaan orang demi kepentingan sendiri.” Akibatnya, jurnal itu memperingatkan, ”Dunia tampaknya hampir gila.” Seorang pemimpin agama terkemuka di Amerika Serikat menyatakan, ”Para teroris harus dibunuh agar mereka berhenti membunuh.” Jalan keluar yang ia kemukakan? ”Lenyapkan mereka semua dalam nama Tuhan.” Sebaliknya, menurut Alkitab, ”Jika seseorang menyatakan, ’Aku mengasihi Allah’, namun membenci saudaranya, ia adalah pendusta.” (1 Yohanes 4:20) Yesus bahkan mengatakan, ”Teruslah kasihi musuh-musuhmu.” (Matius 5:44) Menurut Anda, berapa banyak agama yang anggotanya ikut berperang?

MENYEBARKAN AJARAN PALSU: Kebanyakan agama mengajarkan bahwa jiwa atau roh adalah bagian halus dari manusia yang tetap hidup setelah raga mati. Melalui ajaran ini, banyak dari agama-agama itu menarik keuntungan dari anggota mereka, dengan meminta bayaran untuk mendoakan jiwa yang sudah pergi. Padahal, ajaran Alkitab sungguh berbeda, ”Jiwa yang berbuat dosa—jiwa itulah yang akan mati.” (Yehezkiel 18:4) ”Yang hidup sadar bahwa mereka akan mati; tetapi orang mati, mereka sama sekali tidak sadar akan apa pun.” (Pengkhotbah 9:5) Yesus mengajarkan bahwa orang mati akan dibangkitkan—yang tentu tidak diperlukan jika manusia mempunyai jiwa yang tidak berkematian. (Yohanes 11:11-25) Apakah agama Anda mengajarkan bahwa jiwa itu terus hidup?

LATEST NEWS

October 13, 2009

Acara HAOR

Seminar The Role of Management Accountant in Decision Support System

Pada tanggal 11 Oktober 2009, mulai dari pukul 8:00 WIB sampai pukul 12:00 diadakan seminar THE ROLE OF MANAGEMENT ACCOUNTANT IN DECISION SUPPORT SYSTEM. Seminar tersebut diadakan oleh kelas Akuntansi Manajemen Lanjutan dan Seminar Akuntansi Manajemen. Pembicara yang diundang yaitu Bpk. Sonata Christian, SE, MM. Dalam seminar tersebut, dijelaskan mengenai bagaimana para Akuntansi Manajemen menelaah lebih dalam mengenai Laporan Keuangan dan cara kita menjelaskan mengenai angka-angka yang tertera didalam Laporan Keuangan. Diantara seminar, Bpk. Sonata Christian, SE, MM mengadakan Case Analysis mengenai apa yang telah disampaikan, dan pesera seminar dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok Financial Manager dengan kelompok Director. Peserta seminar sangat antusias dalam menyelesaikan kasus yang diberikan. Dan pada akhir seminar, Eldo Timothy selaku Ketua Pelaksana memberikan ucapan terima kasih disertai dengan pemberian Certificate of Appreciation yang diberikan oleh Bpk. Hermadi Widijanto, MM, MSc, SE, Ak. Dan doa penutup seminar dibawakan oleh Mikha Emmylow.






Acara HAOR

Acara Haor Fekon

Pada tanggal 13 September 2009, pukul 08:00, para mahasiswa mengadakan acara pembukaan "DEAN's CUP" di lapangan GOR. Bertemakan "VINI, VIDI, VICI" yang berarti "SIAP, BERJUANG, MENANG". Dan setelah Bapak P E Sudjiman menyampaikan kata sambutan, maka Dean's Cup resmi dimulai. Pertandingan-pertandingan yang dilaksanakan ialah Futsal (Putra&Putri), Basket (Putra&Putri), Volley (Putra&Putri), Tarik Tambang (Putra&Putri). Para mahasiswa sungguh bergembira bermain di lapangan. Dan pertandingan tersebut selesai pada sore hari. Penutupan dilakukan pada malam hari sekaligus worship bersama. Penutupan Dean's Cup bersamaan dengan pemilihan MANAGER's WEEK yang telah dilakukan seminggu sebelumnya. Pemilihan Manager's Week dinilai oleh para dosen melalui beberapa kriteria yaitu "Beauty, Brain, Behaviour". Dan ada 9 Finalist yang diseleksi dari seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Advent Indonesia yang berpartisipasi dalam Manager's Week. Dan malam itu, acara tersebut mengambil tema "S = V[3] + B3" yang berarti "Success is V[3] Vini Vidi Vici + B3 Beauty Brain Behaviour".

Dan sebagai hasil akhir, terpilihlah Grace Rekasari sebagai pemenang Manager's Week & Juara umum Dean's Cup adalah angkatan 2006. Acara tersebut ditutup dengan doa yang dibawakan oleh Bapak P. E. Sudjiman.

Berita Negara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Berita Negara (Bahasa Inggris: official gazette) adalah koran atau media resmi yang diterbitkan Pemerintah Indonesia untuk mengumumkan produk peraturan perundang-undangan dan lainnya yang sesuai dengan UU Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Berita yang lebih rinci dapat diterbitkan Tambahan Berita Negara (supplement to gazette). Penerbitan Berita Negara dan Tambahan Berita Negara merupakan penerbitan berita resmi pemerintah Republik Indonesia yang otentik dan isinya dapat dijadikan referensi bagi negara dan masyarakat dalam menjalankan kehidupan bernegara. Penerbitan Berita Negara merupakan mekanisme penyebaran informasi perundang undangan dan/atau sistem dalam memberikan informasi publik kepada masyarakat secara luas.

Berita Negara sudah dimulai sejak tahun 1810 yang pada waktu itu namanya Bataviasche Koloniale Courant. Berita Negara sudah mengalami kurang lebih 8 kali perubahan nama hingga sekarang:

  • Bataviasche Koloniale Courant (1810)
  • Java Gov Gazette (1813)
  • Javasche Courant (1815)
  • Kanpo (1943)
  • Berita Republik Indonesia (1946)
  • Javase Courant (1948)
  • Berita Negara RIS (1950)
  • Berita Negara (sejak 1950 hingga sekarang)

Seperti halnya negara-negara lain maka penerbitan Berita Negara pelaksanaannya dilakukan oleh percetakan pemerintah atau di Indonesia oleh Perum Percetakan Negara RI.

Organisasi dunia yang anggotanya adalah penanggung jawab "Official Gazette" adalah IGPPA (International Government Printing and Publishing Association). Negara-negara Eropa yang tergabung dalam Uni Eropa membentuk Forum European of Gazette yang bertujuan untuk menciptakan transparansi dan keandalan penerbitan Gazette negara-negara EU.

Berita Negara di Indonesia pertama kali diterbitkan tahun 1810 dan sudah dicetak oleh Perum Percetakan Negara (dahulu nama nya Lands Drukkerij).

Pada saat ini Berita Negara isinya antara lain memuat publikasi-publikasi/pemberitahuan dari beberapa instansi pemerintah antara lain dari Departemen Keuangan, Departemen Perindustrian, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, Partai Politik, Pengumuman dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Iklan-iklan resmi, dan Tambahan Berita Negara yang berisi pengumuman akta perusahaan (UU no 1 tahun 1995).

Universitas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini bagian dari seri
Pendidikan Formal
di Indonesia
Tut Wuri Handayani.svg

Pendidikan Anak Usia Dini
Taman Kanak-kanak
Raudatul Athfal

Pendidikan dasar (Kelas 1-6)
Sekolah Dasar
Madrasah Ibtidaiyah
Paket A

Pendidikan dasar (Kelas 7-9)
Sekolah Menengah Pertama
Madrasah Tsanawiyah
Paket B

Pendidikan menengah (Kelas 10-12)
Umum:
Sekolah Menengah Atas
Madrasah Aliyah
Paket C

Kejuruan:
Sekolah Menengah Kejuruan
Madrasah Aliyah Kejuruan

Pendidikan tinggi
Akademi
Politeknik
Sekolah Tinggi
Institut
Universitas

Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Kata universitas berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah umum dan menyeluruh,

Sejarah

Universitas barat pertama adalah akademi didirikan pada tahun 387 SM oleh filsuf Yunani Plato, di mana para siswanya diajari filsafat, matematika, dan olah raga.

Universitas Eropa pertama-tama adalah

Institusi seperti universitas ini telah ada di Persia dalam dunia Islam, salah satu yang terkenal adalah Akademi Gundisapur dan juga Universitas Al Azhar di Kairo, yang merupakan universitas tertua di dunia yang masih beroperasi. Salah satu universitas di Asia yang terkenal lainnya adalah Universitas Nalanda di Bihar, India, di mana filsuf Buddha abad ke-2 Nagarjuna berpusat.

Agama di Indonesia

Artikel utama: agama di Indonesia

Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia, yaitu: agama Islam, Kristen (Protestan) dan Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sebelumnya, pemerintah Indonesia pernah melarang pemeluk Konghucu melaksanakan agamanya secara terbuka. Namun, melalui Keppress No. 6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut larangan tersebut. Tetapi sampai kini masih banyak penganut ajaran agama Konghucu yang mengalami diskriminasi dari pejabat-pejabat pemerintah. Ada juga penganut agama Yahudi, Saintologi, Raelianisme dan lain-lainnya, meskipun jumlahnya termasuk sedikit.

Menurut Penetapan Presiden (Penpres) No.1/PNPS/1965 junto Undang-undang No.5/1969 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan Penodaan agama dalam penjelasannya pasal demi pasal dijelaskan bahwa Agama-agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia adalah: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Meskipun demikian bukan berarti agama-agama dan kepercayaan lain tidak boleh tumbuh dan berkembang di Indonesia. Bahkan pemerintah berkewajiban mendorong dan membantu perkembangan agama-agama tersebut.

Sebenarnya tidak ada istilah agama yang diakui dan tidak diakui atau agama resmi dan tidak resmi di Indonesia, kesalahan persepsi ini terjadi karena adanya SK (Surat Keputusan) Menteri dalam negeri pada tahun 1974 tentang pengisian kolom agama pada KTP yang hanya menyatakan kelima agama tersebut. Tetapi SK (Surat Keputusan) tersebut telah dianulir pada masa Presiden Abdurrahman Wahid karena dianggap bertentangan dengan Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945 tentang Kebebasan beragama dan Hak Asasi Manusia.

Selain itu, pada masa pemerintahan Orde Baru juga dikenal Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang ditujukan kepada sebagian orang yang percaya akan keberadaan Tuhan, tetapi bukan pemeluk salah satu dari agama mayoritas.

Daftar agama-agama

Penyebaran agama di dunia

Ekonomi Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Ekonomi Indonesia
Mata uang Rupiah
Tahun fiskal Tahun kalender
Organisasi perdagangan APEC, ASEAN, WTO
Statistik [1]
Peringkat PDB ke-15
PDB $863,6 milyar (2005)
Pertumbuhan PDB 4,8% (2004)
PDB per kapita $3.200 (2004)
PDB berdasarkan sektor pertanian (16.6%), industri (43.6%), jasa (39.9%) (2004)
Inflasi 6.6% (2004)
Pop di bawah garis kemiskinan 8.% (1998)
Tenaga kerja 105,7 juta (2004)
Tenaga kerja berdasarkan pekerjaan produksi 46%, pertanian 16%, jasa 39% (1999)
Pengangguran 8.7% (2004)
Industri utama minyak bumi dan gas alam; tekstil, perlengkapan, dan sepatu; pertambangan, semen, pupuk kimia, plywood; karet; makanan; pariwisata
Perdagangan Internasional[2]
Ekspor $113,99 milyar (2007)
Komoditi utama minyak dan gas, plywood, tekstil, karet
Mitra dagang Jepang 22,3%, Amerika Serikat 12,1%, Singapura 8,9%, Korea Selatan 7,1%, Cina 6.2% (2003)
Impor $74,40 milyar (2007)
Komoditi utama mesin dan peralatan; kimia, bahan bakar, makanan
Mitra dagang Jepang 13%, Singapura 12,8%, Cina 9,1%, Amerika Serikat 8,3%, Thailand 5,2%, Australia 5,1%, Korea Selatan 4,7%, Arab Saudi 4,6% (2003)
Keuangan publik [3]
Utang pemerintah $454.3 milyar (56.2% dari GDP)
Pendapatan $40.91 milyar (2004)
Belanja $44,95 milyar (2004)
Bantuan ekonomi $43 milyar dari IMF (1997–2000)
Sunting

Indonesia memiliki ekonomi berbasis-pasar di mana pemerintah memainkan peranan penting. Pemerintah memiliki lebih dari 164 BUMN dan menetapkan harga beberapa barang pokok, termasuk bahan bakar, beras, dan listrik. Setelah krisis finansial Asia yang dimulai pada pertengahan 1997, pemerintah menjaga banyak porsi dari aset sektor swasta melalui pengambilalihan pinjaman bank tak berjalan dan asset perusahaan melalui proses penstrukturan hutang.

[sunting] Latar belakang

Selama lebih dari 30 tahun pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto, ekonomi Indonesia tumbuh dari GDP per kapita $70 menjadi lebih dari $1.000 pada 1996. Melalui kebijakan moneter dan keuangan yang ketat, inflasi ditahan sekitar 5%-10%, rupiah stabil dan dapat diterka, dan pemerintah menerapkan sistem anggaran berimbang. Banyak dari anggaran pembangunan dibiayai melalui bantuan asing.

Pada pertengahan 1980-an pemerintah mulai menghilangkan hambatan kepada aktivitas ekonomi. Langkah ini ditujukan utamanya pada sektor eksternal dan finansial dan dirancang untuk meningkatkan lapangan kerja dan pertumbuhan di bidang ekspor non-minyak. GDP nyata tahunan tumbuh rata-rata mendekati 7% dari 1987-1997, dan banyak analisis mengakui Indonesia sebagai ekonomi industri dan pasar utama yang berkembang.

Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari 1987-1997 menutupi beberapa kelemahan struktural dalam ekonomi Indonesia. Sistem legal sangat lemah, dan tidak ada cara efektif untuk menjalankan kontrak, mengumpulkan hutang, atau menuntut atas kebangkrutan. Aktivitas bank sangat sederhana, dengan peminjaman berdasarkan-"collateral" menyebabkan perluasan dan pelanggaran peraturan, termasuk batas peminjaman. Hambatan non-tarif, penyewaan oleh perusahaan milik negara, subsidi domestik, hambatan ke perdagangan domestik, dan hambatan ekspor seluruhnya menciptakan gangguan ekonomi.

Krisis finansial Asia Tenggara yang melanda Indonesia pada akhir 1997 dengan cepat berubah menjadi sebuah krisis ekonomi dan politik. Respon pertama Indonesia terhadap masalah ini adalah menaikkan tingkat suku bunga domestik untuk mengendalikan naiknya inflasi dan melemahnya nilai tukar rupiah, dan memperketat kebijakan fiskalnya. Pada Oktober 1997, Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) mencapai kesepakatan tentang program reformasi ekonomi yang diarahkan pada penstabilan ekonomi makro dan penghapusan beberapa kebijakan ekonomi yang dinilai merusak, antara lain Program Permobilan Nasional dan monopoli, yang melibatkan anggota keluarga Presiden Soeharto. Rupiah masih belum stabil dalam jangka waktu yang cukup lama, hingga pada akhirnya Presiden Suharto terpaksa mengundurkan diri pada Mei 1998. Di bulan Agustus 1998, Indonesia dan IMF menyetujui program pinjaman dana di bawah Presiden B.J Habibie. Presiden Gus Dur yang terpilih sebagai presiden pada Oktober 1999 kemudian memperpanjang program tersebut.

Kualitas pendidikan

Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan, khususnya di Indonesia, yaitu:

  • Faktor internal, meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan daerah, dan juga sekolah yang berada di garis depan. Dalam hal ini,interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu terjaga dengan baik.
  • Faktor eksternal, adalah masyarakat pada umumnya yang merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu sebagai objek dari pendidikan.

Tingkat Pendidikan

Kelas Usia
Taman Kanak-kanak
Kelompok Bermain 4
Kelompok A 5
Kelompok B 6
Sekolah Dasar
Kelas 1 7
Kelas 2 8
Kelas 3 9
Kelas 4 10
Kelas 5 11
Kelas 6 12
Sekolah Menengah
Pertama
Kelas 7 13
Kelas 8 14
Kelas 9 15
Atas
Kelas 10 16
Kelas 11 17
Kelas 12 18
Akademi/Institut/Politeknik/Sekolah Tinggi/Universitas
4 tahun(Sarjana) berbagai usia
2 tahun(Magister) berbagai usia
3 tahun(Doktor) berbagai usia

Agama Yahudi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Bintang Daud (Ibrani: Magen David) adalah simbol agama Yahudi.

Yahudiah (Yudaisme) adalah kepercayaan yang unik untuk orang/bangsa Yahudi (penduduk negara Israel maupun orang Israel yang bermukim di luar negeri). Inti kepercayaan penganut agama Yahudi adalah wujudnya Tuhan yang Maha Esa, pencipta dunia yang menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan di Mesir, menurunkan undang-undang Tuhan (Torah) kepada mereka dan memilih mereka sebagai cahaya kepada manusia sedunia.

Kitab Suci agama Yahudi menuliskan Tuhan telah membuat perjanjian dengan Abraham bahwa beliau dan cucu-cicitnya akan diberi rahmat apabila mereka selalu beriman kepada Tuhan. Perjanjian ini kemudian diulangi oleh Ishak dan Yakub. Dan karena Ishak dan Yakub berasal dari bangsa Yahudi, maka mereka meyakini bahwa merekalah bangsa yang terpilih. Penganut Yahudi dipilih untuk melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab khusus, seperti mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dan beriman kepada Tuhan. Sebagai balasannya, mereka akan menerima cinta serta perlindungan Tuhan. Tuhan kemudian menganugerahkan mereka Sepuluh Perintah Allah melalui pemimpin mereka, Musa.

Sinagoga merupakan pusat masyarakat serta keagamaan yang utama dalam agama Yahudi, dan Rabi adalah sebutan bagi mereka yang pakar dalam hal-hal keagamaan.

Daftar isi

[sembunyikan]